Andyka Risky Pratama, Wiwin Susanty
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Bandar Lampung
Pada paper ini, bidang yang dikembangkan adalah pengukuran
kinerja dosen.
2. Masalah
2. Masalah
Masalah pada penilitian ini adalah karena hasil pengolahan
kuisioner evaluasi kinerja dosen yang tidak akurat, karena masih mengguakan
model matematika biasa.
3. Solusi
Salah satu cara untuk mengetahui kualitas dosen dalam proses
belajar mengajar yaitu dengan melakukan evaluasi kinerja terhadap dosen yang
dilakukan oleh mahasiswa. Dengan menggunakan kuisioner yang didalamnya erdapat
beberapa aspek penilaian, antara lain: penampilan fisik, materi yang
disampaikan, disiplin dan perilaku. Pengolahan terhadap hasil kuisioner ini
secara sederhana dilakukan dengan menggunakan metode matematika biasa menggunakan
rumus nilai rata-rata.
Selama ini system penilaian yang sudah ada bersifat tertutup.
Sehingga yang dinilai tidak dapat mengetahui secara pasti kriteria yang
digunakan untuk proses penilaian sehingga hal tersebut mengakibatkan
kecemburuan social antara piha satu dengan pihask ainnya. Hal tersebut menjadi
faktor pemicu terhadap memburuknya kinerja dosen dengan atau tanpa disadari
oleh pihak manajerial. Hasil pengolahan ini kurang akurat, oleh karena itu
untuk meningkatkan akurasi pengolahan data ini digunakan metode fuzzy.
Logika fuzzy mengevaluasi secara komprehensif, melalui
analisis regresi dan multiple discriminant analisis methods, dan mencapai
beberapa hasil, tapi index presisi dan metode evaluasi tidak tercapai dan sulit
untuk menentukan bobot evaluasi. Metode ini digunakan karena fuzzy dapat
mengolah data yang samar dan shingga hasil pengolahan data dapat lebih akurat.
Logika fuzzy juga sangat fleksibel, memiliki toleransi terhadap data-data yang
tidak tepat, dapat memodelkan fungsi-fungsi linier yang sangat kompleks.
Terdapat berbagai macam model fuzzy, diantaranya adalah:
- Model
Mamdani
- Model
Sugeno
- Model
Tsukamoto
4. Alur
Paper ini memberikan kontribusi sebagai berikut:
- Pemanfaatan metode fuzzy agar dapat digunakan oleh staff akademik untuk mengolah hasil kuisioner evaluasi kinerja dosen.
- Memberikan gambaran dan pemahaman penerapan fuzzy pada suatu studi kasus evaluasi kinerja dosen.
- Dengan hasil yang lebih akurat ini dapa mendukung manajemen untuk penempatan kembali dosen pada matakuliah tertenu.
6. Critical thinking
Kelebihan
-
Fuzzy logic dapat menghasilkan keputusan yang
lebih adil dan lebih manusiawi, Fuzzy logic memodelkan perasaan atau intuisi
dengan cara merubah nilai crisp menjadi nilai linguistic dengan fuzzification
dan kemudian memasukkannya ke dalam rule yang dibuat berdasarkan knowledge.
-
Fuzzy logic cocok digunakan menggunakan nilai
linguistic yang tidak linier.
-
Fuzzy dapat mengekspresikan konsep yang sulit
untuk dirumuskan.
-
Pemakaian fungsi keanggotaan memungkinkan fuzzy
logic untuk melakukan observasi obyektif terhadap nilai-nilai yang bersifat
subyektif. Selanjutnya fungsi keanggotaan ini dapat dikombinasikan untuk
membuat pengungkapan konsep yang lebih jelas.
Kekurangan
-
Penentuan model inference harus tepat
-
Harus mengubah nilai crisp menjadi nilai
linguistic. Jumlah dari nilai linguistic yang digunakan harus sesuai dengan
permasalahan yang akan kita selesaikan.
-
Batas-batas nilai linguistic akan sangat
berpengaruh pada akurasi fuzzy logic
-
Pemilihan data training akan sangat menentukan
knowledge dan akurasi fuzzy logic yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar