Selasa, 21 November 2017

Manajemen Kontrol Keamanan



Aset Sistem Informasi yang harus di lindungi melalui sistem keamanan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1.   Aset Fisik, meliputi :
a.   Personnel
b.   Hardware (termasuk  media penyimpanan, dan periperalnya)
c.    Fasilitas
d.   Dokumentasi dan 
e.   Supplies
2.   Aset Logika
a.   Data / Informasi dan
b.   Sofware (Sistem dan Aplikasi)  

 
Gambar 1. Kategori Aset Sistem Informasi

Pelaksanaan Program Keamanan (Conducting a Security Program)
Langkah-langkah utama pelaksanaan Program keamanan yaitu

Gambar 2. Langkah utama dalam pelaksanaan program keamanan

1.      Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)
Perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sbb :
a.        Tujuan Review
b.       Ruang Lingkup (Scope) Review 
c.        Tugas yang harus dipenuhi
d.       Organisasi dari Tim Proyek
e.        Sumber Anggaran (Pendanaan) dan 
f.         Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas

2.      Identifikasi Kekayaan (Identification of asset)
a.        Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
b.       Hardware  (Mainfarme,  minicomputer,  microcomputer,  disk,  printer, communication  lines, concentrator, terminal)
c.        Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
d.       Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans, insurance policies, contracts)
e.        Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
f.         Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
g.        Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
h.       Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software,
Spreadsheets)
3.      Penilaian Kekayaan (Valuation of asset)
Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.

Gambar 3. Faktor efek penilaian SI keamanan

4.      Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)
 
Gambar 4. Lapisan jenis ancaman Aset SI 
Sumber ancaman External :
1.        Nature / Acts of God
2.        H/W Suppliers
3.        S/W Suppliers
4.        Contractors
5.        Other Resource Suppliers
6.        Competitors   (sabotage,   espionage,   lawsuits,   financial   distress   through   fair   or   unfair competition)
7.        Debt and Equity Holders
8.        Unions (strikes, sabotage,harassment)
9.        Governmnets
10.   Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
11.   Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)

Sumber ancaman Internal :
1.     Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
2.     Employee,  contoh  Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase,  extortion (pemerasan), improper  use of service (penggunaan layanan yg tidak sah)
3.     Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas.

Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats LikeIihood Assessment)
Contoh,  perusahaan  asuransi  dapat  menyediakan  informasi  tentang  kemungkinan  terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.

5.      Analisis Ekspose (Exposures analysis)
Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
1.   Identification of the controls in place
2.   Assessment of the reliability of the controls in place
3.   Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful 4. Assess the resulting loss if the threat is successful

6.      Menyesuaikan control
Tugas  utama  tahap  analisis  ekspose  dan  gbr.5.6.  Ancaman,  keandalan  kontrol, cakupan control, dan ekspose
Gambar 5. Tugas utama tahap analisis ekspose

Gambar 6. Ancaman, keandalan kontrol, cakupan control, dan ekspose  
Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa ancaman yang menembus kontrol yang dibuat perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menganalisis setiap kemungkinan ancaman yang akan terjadi dan menyesuaikan kontrol yang sesuai dengan kemungkinan ancaman tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar