TUGAS II
ILMU BUDAYA DASAR
“Membedah Cerpen:
24”
Oleh:
Dimas Kukuh
Prasangko
13114104
1KA08
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu
Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun karya tulis ilmu
budaya dasar ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Ibu Auliya
Ar Rahma yang telah membimbing saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan karya
tulis dengan judul “Membedah Cerpen: 24”. Tugas ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Semoga karya tulis yang saya buat
ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak yang telah membacanya.
Demikian kata
pengantar ini saya buat. Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam
pembuatan makalah ini maupun kata pengantar ini, juga saya meminta kritik dan
saran yang membangun agar dapat dibuatnya makalah yang lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah cakrawala
pengetahuan kita.
Jakarta,
5 April 2015
Dimas Kukuh Prasangko
13114104
Latar Belakang
Sampai sekarang,
kejadian Mei 1998 masih menjadi bencana HAM yang masih belum terungkap
kebenarannya, meskipun menimbulkan luka yang dalam bagi banyak anak bangsa,
terutama mereka yang berasal dari suku Tionghoa.
Namun kejadian
itu juga membuat anak bangsa bangkit dari masa jahiliah tersebut, dengan tidak
membeda-bedakan ras, agama, kedudukan sosial. Karena kita bangsa Indonesia yang
berbeda-beda tapi tetaplah satu.
ISI
A.
Identitas
Cerpen
Judul Cerpen : 24
Penulis : Ivan Renata Saputra
Judul Buku : AP / ZERO
Oleh : Atelier AMH
Penerbit : Atelier AMH
Tahun cetak : 2013
Cetakan : Kedua
Tebal buku : 170
Panjang buku :
21 cm
B.
Cover
Buku
C.
Isi
Cerpen
Cerita pendek
ini menceritakan tentang seorang wanita yang memiliki kisah cinta yang dapat
merubah nusantara.
Sephiria Oktora
Lee yang kerap disapa Ria adalah seorang perempuan cantik keturunan Tionghoa
yang pernah merasakan kelamnya Mei 1998 membuat dirinya menjadi pengacara dan
pembela HAM. Kejadian tersebut juga membuat ia kehilangan orang yang
dicintainya, Reva Mega Dirgantara. Reva
menghilang setelah kejadian itu dengan keluarganya. Ria menunggu reva, setelah
8 tahun ia menunggu namun tak mendapat hasil, ia pun mengubur perasaannya.
Ia pun bertemu
dengan Herdy Raja Draga, seorang pria tampan, pewaris Draga Group, perusahaan
yang menguasai 1/10 ekonomi Nusantara. Ia merasa nyaman berada didekatnya dan
memutuskan untuk menikah.
Namun, takdir
mempertemukannya dengan Reva lagi. Seperti sosok pahlawan ia menunjukkan
dirinya di hadapan Ria, ia memakai jubah hitam gelap dan topeng yang menutupi
wajahnya persis seperti tokoh pahlawan super. Ia memnggil dirinya 24. Ia
berjanji pada Ria akan memberantas kejahatan yang ada di Nusantara ini. Dan
benar, satu demi satu ia memberantas kejahatan, mulai dari kolusi, korupsi,
nepotisme dll. Ia langsung mengeksekusi tersangka yang sudah ia buktikan
kejahatannya. Ia pun dianggap pahlawan oleh rakyat, namun dianggap teroris oleh
pejabat-pejabat yang melakukan kejahatn. Mereka takut akan tindakan 24, dan
memilih mundur dari politik. Nusantara pun akhirnya damai.
Natal tiba, ia
diajak Reva bertemu di tempat favorit mereka. Merka berbincang cukup lama. Ria
mengungkapkan perasaannya pada Reva yang sejujurnya bahwa dia masih mencintai
Reva. Ia memeluk Reva lalu membuka topengnya. Mata mereka saling menatap. Reva
mengucapkan kata perpisahan, ia terkena kanker darah ganas yang membuat ia tak
memiliki banyak waktu lagi. Denyut jantungnya berhenti, ia meninggal dipelukkan
Ria.
D.
Sinopsis
“Kau lemah. Kau hanya orang lemah yang haus
kekuasaan. Hendrawan Draga yang terhormat.” adalah kata yang terdapat di
balik buku kumpulan cerpen ini yang membuat pembaca penasaran apa isi cerpen
tesebut.
Buku ini adalah
kumpulan cerpen yang dibuat oleh para pengguna forum terbesar di Indonesia,
KASKUS. Cerpen yang sangat menarik, cerpen ini mengangkat cerita percintaan
yang dibumbui dengan nuansa nusantara yang sedang bobrok. Ditulis dengan
penulisan yang jelas oleh sang penulis, dengan cerita yang kompleks,
penggambaran yang jelas, cerpen ini seolah mengajak kita untuk membacanya
sampai selesai. Gaya penceritaan cerpen ini sangatlah bagus, dengan alur maju
mundur, pembaca jadi mudah mengerti apa yang penulis coba ceritakan.
E.
Tinjauan
Cerita pendek ini diceritakan
dengan sudut pandang tokoh utama. Penulis
mencoba menuangkan cerita ini dengan tidak berbelit-belit dan mudah dipahami oleh
pembaca sehingga pembaca dibawa oleh sang penulis masuk kedalam cerita menjadi
tokoh wanita tersebut.
Kalimat demi kalimat
menunturkan kisah cinta wanita tersebut dalam nuansa dramatis bercampur dengan
heroik. Suasana Mei 1998 juga tergambar jelas didalam tulisan ini.
Kalimat demi kalimat
juga menjelaskan tentang bobroknya nusantara ini selepas dari orde baru, karena
dipimpin oleh orang yang bobrok juga. Penulis sengaja membuat para tokoh pelaku
memiliki nama yang beda dengan yang ada dunia nyata meskipun status sosialnya
sama agar tidak merusak nama baik para pejabat sekarang.
Jalan cerita yang
menarik serta kompleks juga menjadi poin tambah untuk cerpen ini.
F.
Kesimpulan
Setelah melakukan bedah cerpen “24”
karya Ivan Renata Saputra, dapat disimpulkan sebagai berikut. Melalui cerpen
“24”, Ivan Renata Saputra hendak menyampaikan pesan tentang nilai kemanusiaan,
nilai cinta kasih. Kita sebagai manusia adalah mahluk sosial yang saling
membutuhkan tidak peduli apa kita beda atau sama, apa kita dari satu golongan
atau beda, apa kita dari satu rasa tau beda, apa kita dari satu agama atau
beda, apa kita satu tingkat sosial di masyarakat atau tidak itu tidak penting
seberapa besar perbedaannya, yang penting adalah kita sama-sama manusia.
G.
Daftar
Pustaka
AtelierAMH. 2013. AP/ZERO. Jakarta: AtelierAMH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar